https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JICOS/issue/feed Journal of Islamic Communication Studies 2024-01-31T00:00:00+00:00 Ali Nurdin ali.nurdin@uinsby.ac.id Open Journal Systems <table style="height: 227px; width: 650px;"> <tbody> <tr> <td style="width: 207px;">Original title</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>Journal of Islamic Communication Studies</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Short title</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>JICoS</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Abbreviation</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>JICoS</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Frequency</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>2 issues per year (January and July)</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Number of articles per issue</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>7 research articles and reviews per issue</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">DOI</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong><a href="http://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JICOS/index">10.15642/jicos</a></strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">ISSN</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>2985-6582</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Editor-in-Chief</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>Luluk Fikri Zuhriyah</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Publisher</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam</strong><strong><br />Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya</strong><br /><strong>Jl. Ahmad Yani 117 Surabaya, East Java 60237, Indonesia</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Language</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>English and Indonesia</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Citation Analysis</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong><a href="https://scholar.google.com/citations?user=i-r9rPAAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a></strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Subject Area</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>Social Sciences, Arts, and Humanities</strong></td> </tr> <tr> <td style="width: 207px;">Discipline</td> <td style="width: 20.3125px; text-align: center;"><strong>:</strong></td> <td style="width: 398.688px;"><strong>Islamic Communication and Media Studies</strong></td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JICOS/article/view/528 Moderasi Beragama di Era Digital: Tantangan dan Peluang 2023-12-13T22:36:56+00:00 Akbar Rizquni Mubarok akbarrizkuni@gmail.com Sunarto Sunarto sunarto@uinsa.ac.id <p>Dakwah digital dipilih menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pemahaman moderasi beragama. Hal ini telah memberikan perspektif baru dalam dunia dakwah. Kemudahan mendayagunakan dan mengakses dakwah menjadi alasan eksistensi dakwah melalui digital. Namun, dibalik kemudahan-kemudahan yang ditawarkan ternyata terdapat kesulitan-kesulitan dan tantangan yang harus dihadapi. Kurang bijaknya dalam penggunaan teknologi sering kali menimbulkan dampak yang serius bagi para pengguna. Sebagai contoh, timbulnya rasa intoleran antar sesama hingga turunnya kesadaran akan moderasi dalam beragama. Tulisan ini ingin menguji seberapa besar dampak dakwah digital dalam meningkatkan pemahaman moderasi dalam beragama di kalangan generasi pemuda, serta bagaimana adab-adab dalam berdakwah digital. Data penelitian ini bersumber dari literatur digital seperti, berita online, jurnal, website, maupun dokumen-dokumen online. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan kajian literasi. Data-data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian direduksi dan dikonstruksi menjadi konsep baru yang utuh dan fresh. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis isi yang mengedepankan analisis intertekstualitas dan kreatifitas mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keakraban generasi muda dengan media sosial dengan sangat mudah membuka peluang yang besar bagi para pendakwah khususnya dari kalangan pemuda dalam menyebarkan konten dakwah secara digital. Hal ini sangat mendukung dalam penyampaian tentang pentingnya moderasi beragama guna mencegah konflik yang muncul dalam kehidupan masyarakat yang heterogen. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penyebaran informasi palsu dan berita palsu dapat menghambat moderasi beragama di era teknologi saat ini. Terlebih lagi, keberadaan ruang publik digital di mana masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya secara anonim dapat memperburuk situasi. Namun artikel ini juga menunjukkan bahwa era digital juga menawarkan peluang untuk memperkuat moderasi beragama. Salah satu kemungkinannya adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan pendidikan agama yang moderat. Untuk emperkuat moderasi beragama diperlukan pentingnya menjaga moderasi beragama di era digital dan mengatasi tantangan yang terkait melalui peran aktif masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Akbar Rizquni Mubarok, Sunarto Sunarto https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JICOS/article/view/256 Pemikiran Dakwah Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad, Lc MA. Al Hafizh 2023-11-07T03:45:23+00:00 Iklil Nafisah 02040722012@student.uinsby.ac.id Mikhlathul Auliya 02040722013@student.uinsby.ac.id Hamdan Muafi 02040722011@student.uinsby.ac.id <p>Fakta bahwa umat muslim di Indonesia yang masih belum melek al-Qur’an menjadi permasalahan yang memprihatinkan di era kontemporer ini. Padahal al-Qur’an memiliki peran penting bagi kehidupan umat muslim ketika masih hidup di universe maupun di akhirat kelak. Study ini membahas mengenai pemikiran dakwah Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad, Lc MA. Al Hafizh, seorang pakar ilmu al-Qur’an dari Cirebon.Untuk dapat mengkaji lebih dalam pemikiran tokoh tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran dakwah Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad, Lc MA. Al Hafizh adalah membumikan ilmu-ilmu al-Qur’an yang paling efektif dapat dilakukan dengan cara menggemakan al-Qur’an melalui seni membacanya, yakni qiro’at (ilmu yang membahas tentang tata cara mengucapkan lafadz-lafadz al-Qur’an dengan menisbahkan atau menghubungkan bacaan-bacaan tersebut kepada perawinya hingga tersambung sampai Rasulullah) dan tarannum (melagukan suara atau melenggak-lenggokkan suara ketika membaca al-Qur’an yang difariasikan menurut proses tone, dan. beat dan rhythm tertentu).</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Iklil Nafisah, Mikhlathul Auliya, Hamdan Muafi https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JICOS/article/view/521 Lansia Menyikapi Misinformasi 2023-12-04T01:07:09+00:00 Nurliya Ni'matul Rohmah nr.nurliya@gmail.com <p>Peningkatan populasi penduduk Lansia di Indonesia, terutama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menciptakan dampak kompleks, termasuk dalam konteks teknologi digital. Lansia, sebagai kelompok yang rentan terhadap terpengaruh penyebaran misinformasi, khususnya selama Pemilu 2024. Dengan pertumbuhan akses lansia terhadap internet, kekurangan literasi digital dan pemahaman politik yang kurang dapat meningkatkan risiko penyebaran informasi palsu. Merespons fenomena tersebut, program literasi digital terfokus pada generasi muda, meninggalkan lansia terabaikan. Lansia, sebagai digital immigrant, sering menjadi korban penyalahgunaan perangkat digital dan kurangnya perlindungan terhadap privasi online. Penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku penyebar hoaks berusia di atas 45 tahun, juga berarti bahwa Lansia di NTB memiliki tingkat literasi digital rendah, meningkatkan rentan mereka terhadap penyebaran misinformasi. This study is kualitatif dengan menggunakan metode study kasus pada peserta pelatihan Akademi Digital Lansia dan dianalisis melalui pendekatan Interaction-Adaptation Theory. Sedangkan dalam pelatihan Akademi Digital Lansia menggunakan metode KAP (Komunikasi Antar Personal). Penelitian ini bertujuan memberikan kontribusi pada pengembangan strategi melindungi lansia dari dampak negatif misinformasi selama Pemilu 2024 di NTB melalui program-program yang memberdayakan lansia melalui workshop literasi digital berbasis riset. Temuan dalam study ini adalah bahwa Program Akademi Digital Lansia sebagai strategi yang efektif dalam menyikapi misinformasi di kalangan Lansia yaitu telah memberikan pengetahuan, tetapi juga menciptakan pengalaman berkomunikasi yang positif, menunjukkan efek kognitif, afektif, dan konatif.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Nurliya Ni'matul Rohmah https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JICOS/article/view/559 Eksplorasi Narasi Primordial dalam Harmoni Digital pada Dinamika Multikultural 2024-01-08T13:04:46+00:00 Mailin Mailin mailin@uinsu.ac.id Nazil Mumtaz al-Mujtahid nazilmumtaz3005223017@uinsu.ac.id <p>Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dan mengeksplorasi narasi primordial dalam rangka membentuk harmoni digitial di tengah dinamika multikultural. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen dengan segala jenis kekayaan dan keberagamannya. Sayangnya, munculnya digitalisasi dalam kehidupan masyarakat memunculkan serangkaian problematika baru. Urgensi penelitian ini adalah mengonstruksikan nilai-nilai primordial sebagai instrument harmoni digital di tengah dinamika multikultural. Artikel ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Data primer dalam penelitian ini adalah artikel terdahulu yang berkenaan dengan tema. Sedangkan data sekunder dalam artikel ini adalah buku-buku dan reportase pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi primordial merupakan salah satu upaya preventif dalam menciptakan harmoni digital di tengah multikulturalitas. Adapun beberapa upayanya adalah 1) Pemanfaatan Teknologi untuk Mempertahankan Narasi Primordial Kampanye Pendidikan dan Kesadaran, 2) Kolaborasi Antarbudaya di Media Sosial, 3) Penggunaan Bahasa Digital yang Inklusif, 4) Pengembangan Aplikasi, 5) Berbasis Budayamelestarikan nilai-nilai multikultural dan 6) Pertukaran Seni dan Budaya Digital. Meski demikian, penerapan upaya ini terdapat beragam tantangan sehingga dibutuhkan solusi yang mumpuni dalam menyelesaikannya. Narasi ini dapat diharmonisasikan menggunakan kekuatan media dengan menggunakan konten, kolaborasi antarbudaya dan menciptakan inovasi yang relevan.</p> 2024-01-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Mailin, Nazil Mumtaz