Anomali Pernikahan dalam Tradisi Hitung Weton Perspektif Fungsionalisme-Struktural

Authors

  • Mustofa Aris UINSA Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.15642/jitp.2023.2.1.69-82

Keywords:

Anomali, Pernikahan, Weton

Abstract

Marriage is a legal way of channeling one's human desires in realizing his desires while maintaining the security and safety of his religion and country. In Indonesia, especially in Java, every wedding is almost certainly accompanied by a local customary ceremony/tradition that is still valid. Among those that are still valid and used today, in Java, is the tradition of counting the weton of prospective brides and grooms. This short article will reveal the other side—anthropologically-sociologically—of the counting weton tradition and its relation to marriage which is still rooted in the minds of some Javanese Muslims. Why then does this tradition still exist today, and tend to be accepted by Javanese society in general? The author deliberately does not limit this research to certain locations, because the author's goal in this paper is the tradition of counting the weton itself. And to dissect this tradition, the author uses the Theo-Anthropological paradigm with Talcott Parsons' Functional-structural perspective.

References

Arianto, Yudi, 2016. “Tradisi Perhitungan Dino Pasaran Dalam Perkawinan Masyarakat Ds. Klotok Kec. Plumpang Kab. Tuban”. Tesis—al-Ahwal al-Syakhshiyah Pascasrjana UIN Malik Ibrahim Malang.

Bisri, Mustofa, 2005. Fikih Keseharian Gus Mus, Surabaya: Khalista.

Djanuji, 2006. Penanggalan Jawa 120 Tahun Kurup Asapon, Semarang: Dahara Prize.

Heriwijaya, M., 2006. Islam Kejawen, Yogyakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Hermanto, Agus, 2016. Larangan Perkawinan: Dari Fikih, Hukum Islam, Hingga Penerapannya dalam Legislasi Perkawinan Indonesia, Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books.

https://kbbi.web.id/anomali

https://kbbi.web.id/nikah

Husin Saputra, Hendri, 2020. “Penentuan Akad Nikah dengan Tradisi Perhitungan Weton dan Pengaruhnya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga”, Tesis—Hukum Keluarga Islam Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung.

Mahardini, Ni Made Dwi dan Tobing, David Hizkia, 2017. “Perempuan Hindu-Bali yang Nyerod Dalam Melakukan Penyesuaian Diri”, dalam jurnal Psikologi Udayana, Vol. 4, No. 2.

Marzali, Amri, TT. “Struktural-Fungsional”, dalam jurnal Antropologi UI No. 52, Tanpa Tahun, 33.

Murdiani Puji Astuti, Sri, 2017. “Tinjauan Hukum Islam Tentang Tradisi Penentuan Hari Nikah Dalam Primbon Jawa”, Skripsi—Fakultas Syariah dan Hukum.

Priyono, Sugeng, 2016. “Perspepsi Masyarakat Terhadap Pernikahan Beda Suku dan Kaitannya Dengan Mitos Ketidaklanggengan PErkawinan Beda Suku”, Skripsi—Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Purwadi, 2006. Horoskop Jawa, Yogyakarta: Media Abadi.

Purwadi, 2007. Upacara Pengantin Jawa, Yogyakarta: Shaida.

QS. Al-Nahl: 72.

QS. Al-Rum: 21.

Rohman, Miftah Nur, 2016. “Perhitungan Weton Pernikahan Menurut Adat Jawa dalam Perspektif Maslahah”, Skripsi—Ahwal al-Syakhshiyah STAIN Ponorogo.

Ruslani, 2006. Tabir Mistik Ilmu Ghaib dan Perdukunan, Yogyakarta: Tinta.

Sariroh, ST., 2017. “Perkawinan Dini Perspektif Fungsionalisme Struktural: Studi Kasus di Desa Poreh, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura”, Tesis—Ahwal al-Syakhshiyah UIN Malik Ibrahim Malang.

Soemodjidjojo, Raden, 1994. Kitab Primbon Bentaljemur Adamakna, Yogyakarta: CV Buana Raya, 1994.

Sunyoto, Agus, 2017. Atlas Wali Songo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, Cet. VII, Bandung: Mizan.

Wilujeng, J. M. Henry, 2020. Hukum Perkawinan Dalam Agama-Agama, Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.

Additional Files

Published

2023-06-27

How to Cite

Aris, Mustofa. “Anomali Pernikahan Dalam Tradisi Hitung Weton Perspektif Fungsionalisme-Struktural”. Journal of Islamic Thought and Philosophy 2, no. 1 (June 27, 2023): 69–82. Accessed September 30, 2023. https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JITP/article/view/371.

Issue

Section

Articles