MELACAK MAKNA KERUKUNAN DALAM ETIKA JAWA PERSPEKTIF FRANZ MAGNIS SUSENO

Authors

  • Ali Ramadhan Rafsanjani UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Keywords:

Etika, Konsep Kerukunan, Pemikiran Filsafat Etika Jawa.

Abstract

Dalam kehidupan tidak selalu berjalan dengan lancar, akan ada konflik yang mewarnai kehidupan manusia. Orang Jawa mengenal prinsip dunia damai, prinsip ini tidak hanya dijadikan falsafah sosial Jawa, tetapi merupakan manifestasi batin yang luar biasa. Etika Jawa merupakan ajaran hidup yang lazim digunakan dan diterapkan dalam masyarakat Jawa. Etika Jawa lebih bersifat sebagai rasa (pengertian) daripada kemauan. Rasa merupakan ciri khas budaya Jawa. Melalui rasa, individu dapat menjadi bijak dalam mencari dan berbicara. Pemikiran dan budidaya masyarakat Jawa mengarah pada keselamatan dan kemakmuran. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk memahami konsep kerukunan dalam etika Jawa. Konsep kerukunan dalam perspektif etika ini berasal dari pemikiran Franz Magnis Suseno, seorang ahli etika Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.. Sumber data diperoleh dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan analitis (yang mencoba dan menganalisis suatu pemikiran), untuk mengumpulkan data, sedangkan analisisnya lebih memahami proses inferensi deduktif dan induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep kerukunan dalam etika Jawa mengandung dua prinsip etika yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa. Pertama, prinsip kerukunan bertujuan untuk memelihara masyarakat dalam keadaan harmonis. Kedua, prinsip menghormati mengatakan bahwa setiap individu yang dihadapi dalam berbicara dan membawa dirinya harus selalu menunjukkan rasa hormat kepada orang lain. Kedua prinsip tersebut merupakan kerangka normatif yang menentukan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Didukung oleh perasaan puas dan keengganan. Dua prinsip harmoni kontrol untuk mencegah konflik.

References

Awing, Yovita Maylandari Christina, and Gregorius Ari Nugraha. Permainan Tradional Untuk Menumbuhkan Sikap Hormat Anak. Yogyakarta: CV Bacaan Perpustakaan, 2020.

Bayuadhy, Gesta. Laku Dan Tirakat: Berbagai Upaya Masyarakat Jawa Untuk Menggapai Kebahagiaan. Yogyakarta: Saufa, 2015.

Endrawan, Suwardi. Falsafah Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Cakrawala, 2010.

Fajrie, Mahfudlah. Budaya Masyarakar Pesisir Werung Tengah Melihat Gaya Komunikasi Dan Tradisi Pesisiran. jawa tengah: CV. Mangku Bumi Media, 2016.

Harini, Sri. Tasawuf Jawa. Yogyakarta: Araska, 2019.

Iman, Suwarno. Konsep Tuhan, Manusia, Mistik Dalam Berbagai Kebatinan Jawa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Nuzulia, Mitatun, and Abdul Fatah. “Living Qur ’ an : Telaah Tradisi Larung Sesaji Di Masyarakat Jawa Dalam Perspektif Al- Qur ’ an.” Minaret Journal of Religious Studies 1, no. 1 (2023): 55–69.

Pradanta, Sukmawan Wisnu, Bani Sudardi, and Slamet Subiyantoro. “KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA JAWA DALAM TRADISI BANCAAAN WETON DI KOTA SURAKARTA (Sebuah Kajian Simbolisme Dalam Budaya Jawa).” Pusat Kajian Bahasa Dan Budaya, Surakarta, Indonesia 12, no. 2 (2015): 155–72.

Raffles, Thomas Stamford. The Story of Jawa. Jakarta: Narasi, 2008.

Santoso, Imam Budhi. Laku Prihatin Investasi Menuju Sukses Ala Manusia Jawa. Yogyakarta: Memayung Publishing, 2011.

Soekanto, Soerjono. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Suseno, Franz Magnis. Etika Dasar : Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius, 1987.

Filsafat Sebagai Ilmu Kritis. Yogyakarta: PT Kanisius, 1992.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Rafsanjani, A. R. . (2023). MELACAK MAKNA KERUKUNAN DALAM ETIKA JAWA PERSPEKTIF FRANZ MAGNIS SUSENO. Javano-Islamicus, 1(1), 51–66. Retrieved from https://jurnalpps.uinsby.ac.id/index.php/JJI/article/view/425

Issue

Section

Articles